Pesisir Selatan--Pengawasan terhadap ternak yang akan dijadikan sebagai hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah tahun 2021 di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), dilakukan secara ketat.
Upaya itu dilakukan dengan cara menerjunkan 26 petugas kesehatan hewan (Keswan) ke lapangan pada 15 kecamatan yang ada.
"Agar kesehatan sapi dan kambing yang akan dijadikan sebagai hewan kurban baik di daerah maupun yang dikirim keluar daerah terjamin, sehingga kita melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) menerjunkan 26 petugas kesehatan hewan (Keswan) ke lapangan," ungkap Kepala Disnakeswan Pessel, Efrianto, kepada pesisirselatan.go.id Senin (19/7) di Painan.
Dia menjelaskan bahwa dibanding dua tahun lalu, permintaan hewan kurban terpantau di lapangan memang mengalami penurunan dari biasanya.
"Kondisi ini memang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Sebab kondisi mesyarakat secara ekonomi memang mengalami pengaruh selama pandemi Covid-19 terjadi. Walau demikian, Pessel tetap dipercaya oleh konsukmen dari luar daerah sebagi pemasok hewan kurban. Agar hewan yang dikirim dan yang dikonsumsi aman dari segi kesehatan, maka pemantauan kita lakukan secara ketat," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa petugas yang diterjaunkan itu, akan secara aktif malakukan pemeriksaan hewan baik sapi maupun kambing yang akan dijual ke luar daerah, termasuk juga yang akan dikonsumsi oleh masyarakat lokal.
Lebih jauh dijelaskan, selain melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan dan kualitas hewan kurban, pihaknya juga melakukan imbauan kepada masyarakat, atau panitia kurban supaya tidak membungkus daging dengan menggunakan kresek berwarna hitam.
"Imbauan ini kita sampaikan, karena berdasarkan penelitian para ahli, daging yang dibungkus dengan kresek berwarna hitam, bisa memicu penyakit kanker bagi manusia," tutupnya. (05)