• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Tantangan Wali Nagari Di Era Pandemi Covid-19.

Wildan, S.E., M.I.Kom

22 Juli 2021

400 kali dibaca

Tantangan Wali Nagari Di Era Pandemi Covid-19.

Sejumlah Nagari di Pesisir Selatan telah sukses melaksanakan Pemilihan Wali Nagari serentak beberapa waktu yang lalu. Pesta demokrasi pada pemerintahan terdepan telah berhasil menghasilkan para pemimpin nagari pilihan mereka. Total ada 31 Nagari yang akan menjalankan periodesasi kepemimpinan selama 6 tahun kedepan yang dijalankan oleh Wali Nagari mereka. Sekitar 78 persen masyarakat telah menentukan pilihannya di Pemilihan Wali Nagari Badunsanak Tahun 2021 yang berjalan sukses dan aman. Hari ini, Kamis, 22/07/2021 adalah tonggak sejarah bagi mereka yang terpilih menjadi bagian dari sistem pemerintahan yang telah diakui konstitusi negara ini. Para wali nagari ini telah dilantik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pesisir Selatan.

Tentunya akan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh para Wali Nagari ini.Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai sendi kehidupan masyarakat di Indonesia, mulai dari tingkat nasional hingga desa, khusus di Pesisir Selatan dikenal sebagai Nagari. Nagari sendiri merupakan garda terdepan bagi penyaluran bantuan dari pemerintah bagi warga selama pandemi ini sehingga pengalaman dari pedesaan dapat dijadikan pembelajaran bagi semua.

Sebagai langkah awal para Wali Nagari ini harus mampu mengajak warganya untuk melakukan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Bukan rahasia lagi banyak kejadian di tingkat masyarakat yang menganggap vaksinasi ini merupakan “kewajiban” warga untuk mendapatkan berbagai macam bantuan. Padahal, persepsi semacam ini seharusnya perlu diubah menjadi “kebutuhan” bagi masyarakat. Kita tidak tahu entah kapan pandemi ini akan berakhir. Namun, vaksinasi covid-19 menjadi sebuah keniscayaan bagi masyarakat sebagai langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Langkah ini harus diawali dari Nagari.

Pada tantangan lainnya para Wali Nagari juga harus memberikan perhatian tentang masalah pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan ketimpangan sosial. Tentang bagaimana mengolah Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBNagari) menjawab permasalahan-permasalahan di tengah-tengah masyarakatnya. Para Wali Nagari harus mampu menciptakan lapangan kerja untuk warganya melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat padat karya. Sehingga tercipta semacam denyutan ekonomi di masyarakat. Jangan sampai Wali Nagari menjadi benalu dalam nagari dengan turut menghabiskan  APB Nagari untuk memperkaya diri.

Para Wali Nagari juga tidak terboleh terpacu untuk memberikan bantuan saja, tetapi harus membuat program yang dapat memberikan keterampilan kepada masyarakat. Seperti program kelompok usaha bersama yang mengedepankan potensi nagari masing-masing, baik di bidang pertanian, perikanan, industri rumahan, maupun lainnya. Dengan istilah lain, para Wali Nagari harus mampu menyediakan kail baru menyediakan umpannya.Pemberdayaan masyarakat.

Ketika pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan awalan memberikan alat produksi (kail), lalu disusul dengan memberikan skill yang memadai untuk menggunakan alat produksi (pelatihan). Setelah itu orang tersebut telah dijamin kebutuhanya dalam bentuk jaminan sosial (makan&sehat), dan orang tersebut sekaligus juga telah diberikan modal usaha (umpan). Wali Nagari juga harus mampu mencarikan pasar bagi mereka agar program pemberdayaan ini bisa menjadi sebuah program yang berkelanjutan (sustainable).

Pentingnya akurasi data yang dalam banyak hal masih menjadi sumber permasalahan khususnya terkait dengan distribusi bantuan sosial dan tentu saja data potensi yang dapat diunggulkan dengan berbagai inovasi serta didukung melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui pembinaan kepada aparatur desa menjadi salah satu kunci untuk menguatkan sistem birokrasi di nagari sehingga tercipta pelayanan prima untuk masyarakat nagari. Dimensi transformasi yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat nagari khususnya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi dalam memberikan pelayanan publik yang nantinya harus semakin tercermin dalam setiap pengganggaran nagari.

Kondisi-kondisi ini menjadi sebuah tantangan para Wali Nagari untuk menjawab dan memberikan solusi di masa depan. Bagaimana pun juga Wali Nagari merupakan pemimpin di suatu wilayah dan harus menjadi figur contoh dalam memberikan solusi keadaan saat ini. Majunya sebuah Kabupaten Pesisir Selatan ini, juga karena ditopang oleh hebatnya para Wali Nagari dalam memajukan dan menggali potensi-potensi yang ada untuk kemajuan masyarakat nagarinya, karena Nagari/ Desa adalah pondasi kemajuan suatu bangsa dan negara. Akhir kata penulis mengucapkan selamat menjalankan roda pemerintahan kepada para Wali Nagari yang dilantik hari ini. Semoga tetap amanah dan berkomitmen memajukan nagarinya sesuai dengan visi-dan misi yang dijanjikan pada saat kampanyenya dulu. Selamat.

Berita Terbaru