Pesisir Selatan---Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) meminta anggaran operasional kebencanaan dapat ditambah pada masa perubahan anggaran tahun 2021.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Pessel, Hasnul Karim menyebutkan, idealnya anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp468 juta. Tetapi, saat ini yang dialokasikan sebelumnya kurang dari Rp.100 juta.
"Jumlah ini masih sangat minim, maka kita berharap nanti dapat ditambah pada masa pergeseran anggaran,"jelas Hasnul, Sabtu (28/8/2021) di Painan.
Disebutkan, jika pemerintah daerah melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyetujui dengan nilai RP.468 juta, maka dapat dimanfaatkan secara optimal dengan jumlah prediksi kejadian 180 kali dalam setahun.
Pemanfaatan anggaran itu, akan dibagi dengan 3 kali peristiwa bencana di tiap pos setiap bulan. Sehingga, total 180 kejadian dalam setahun tersebut, distribusi anggaranya akan digunakan untuk konsumsi makan personil sebesar Rp20 ribu, operasional kendaraan Rp.500 ribu serta insentif personil per orang yang bertugas sebesar Rp.120 ribu.
"Jumlah Tim Reaksi Cepat kita 47 orang tersebar di 5 pos. Setiap kejadian petugas yang turun itu 15 orang, jika kita hitung dengan 3 kali peristiwa setiap bulan dan ditambah dengan biaya operasional dan insentif petugas, anggarannya mencapai 468 juta,"ucapnya.
Lanjut dia, pada kondisi sekarang, anggaran operasional kebencanaan sudah sangat minim. Untuk itu, pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih guna mendukung kelancaraan operasional kebencanaan di Pessel.
Sejak Januari hingga Juni 2021, Hasnul mengakui telah terjadi 100 kali peristiwa bencana yang dilaporkan masyarakat. Padahal, alokasi anggaran yang disediakan hanya 80 kali kejadian.
"Untuk itu, kita berharap anggaran untuk kesiapsiagaan operasional bencana dapat ditambah,"ulasnya.
Diketahui, lima titik lokasi posko yang membawahi 15 kecamatan. Antara lain, pertama, Pos BPBD Painan, meliputi wilayah IV Jurai dan BatangKapas. Kedua, Pos Tarusan meliputi wilayah Bayang dan IV Nagari Bayang Utara. Ketiga, Pos Kambang meliputi wilayah Sutera dan Lengayang.Keempat, Pos Balai Selasa meliputi wilayah Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti dan Air Pura. Kelima, Pos Tapan meliputi wilayah Indera Pura, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, Lunang dan Silaut.
"Setiap wilayah juga memiliki potensi bencana yang berbeda. Mulai dari tanah longsor, banjir bandang, nelayan hilang di laut dan potensi bencana lainnya,"tutup Hasnul.