Pesisir Selatan--Kebijakan pemerintah pusat untuk membantu masyarakat miskin yang tidak terdata dalam data base sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui pengalokasian Dana Desa (DD), ternyata juga sangat membantu masyarakat tidak mampu di Nagari Tigo Sungai Inderapura Kecamatan Pancung Soal.
Sebab melalui kebijakan itu, sebanyak 12 keluarga yang tidak masuk dalam data base penerima BLT pusat dan kabupaten, bisa dibantu melalui BLT DD.
Hal itu disampaikan Wali Nagari Tigo Sungai Inderapura, Suherdi, dengan didampingi Kepala Seksi (Kasi) Trantib Kecamatan Pancung Soal, Dini Afriko, kepada pesisirselatan.go.id Kamis (5/8).
"Bantuan BLT yang bersumber dari dana desa sebesar Rp 300 ribu per bulan ini, sudah kami salurkan pada Selasa (3/8) lalu kepada 12 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan juga disaksikan oleh Kasi Trantib Kecamatan Pancung Soal, Dini Afriko," katanya.
Dijelaskannya bahwa penyaluran BLT itu selain dilakukan di kantor wali nagari, juga diantar langsung ke rumah KPM, dengan juga disaksikan tenaga pendamping profesional nagari, Eka Pan Budi, tenaga ahli, Muhammad Raihan Alhamra, serta Dori Anrio, dan Ice Fitriani.
"Dengan sudah disalurkannya dana BLT DD sebanyak tiga bulan sekaligus terhitung dari bulan Mei hingga Juli dengan besar Rp 900 ribu per kepala keluarga itu, maka kepada masyarakat penerima bantuan diminta agar memanfaatkannya dengan baik sesuai kebutuhan yang sebenarnya. Jangan gunakan bantuan ini untuk membeli barang yang tidak berguna, serta juga untuk membeli rokok," ingatnya.
Kasi Trantib Kecamatan Pancung Soal, Dini Afriko, juga menyampaikan bahwa pihaknya memang terus melakukan pemantauan kelapangan terkait penyaluran BLT yang bersumber dari dana desa tersebut.
"Pemantauan ini juga kita lakukan pada nagari lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan pelaksanaan pembagian BLT DD ini tidak melanggar protokol kesehatan, serta juga diterima oleh yang benar-benar berhak," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, diakui Dini Afriko bahwa dana itu sangat membantu masyarakat.
"Sebab pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini, mereka yang menerima BLT ini banyak yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya akibat tidak lagi produktif bekerja sebagaimana sebelumnya," timpal Dini. (05)